c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

18 Januari 2019

12:53 WIB

Mulai Digenangi, Bendungan Mila NTB Pasok Irigasi 1.689 Hektare

Lewat keberadaan Bendungan Mila, Kecamatan Woja dan Dompu akan memiliki sumber air baku hingga 100 liter per detik

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Mulai Digenangi, Bendungan Mila NTB Pasok Irigasi 1.689 Hektare
Mulai Digenangi, Bendungan Mila NTB Pasok Irigasi 1.689 Hektare
Bendungan Mila di Pulau Sumbawa, NTB. twitter@KemenPU

DOMPU – Bendungan Mila yang berlokasi di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah resmi digenangi (impounding) sejak Kamis (17/1). Bendungan multifungsi dengan tipe urukan zona inti tegak setinggi 36 meter itu diharapkan dapat menampung 6,73 juta meter kubik air dengan luas genangan mencapai 99 hektare.

Nantinya, pengoperasian Bendungan Mila akan mendukung keberlanjutan suplai air Daerah Irigasi (DI) Rababaka seluas 1.689 hektare di Kecamatan Woja.

“Kehadiran Bendungan Mila akan melengkapi Bendungan Tanju yang merupakan bagian dari Sistem Irigasi Rababaka Komplek,” terang Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, dalam rilis resminya, Jumat (18/1).

Lewat keberadaan Bendungan Mila, Kecamatan Woja dan Dompu akan memiliki sumber air baku hingga 100 liter per detik. Bendungan Mila pun diklaim mampu mereduksi banjir sebesar 142,57 meter kubik/detik di Kecamatan Woja.

Tidak hanya itu, dengan adanya Bendungan Mila, Indeks Pertanaman diharapkan melesat dari 186% menjadi 300%. Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, perikanan dan konservasi SDA di Kabupaten Dompu.

Demi menjaga kualitas air bendungan, Hari mengatakan usaha perikanan tangkap yang menggunakan keramba tidak diperbolehkan. Namun, pihaknya tetap memperbolehkan untuk perikanan tangkap tidak keramba.

“Kita sudah banyak pengalaman keramba ikan di bendungan yang mengakibatkan air bendungan tercemar dan ikan-ikan mati, di samping itu menjaga kualitas air sebagai sumber air baku,” tegas Hari.

Kualitas air dari bendungan tersebut memang patut dijaga. Pasalnya, pemerintah merogoh kocek hingga Rp231,66 miliar untuk pembangunan Bendungan Mila. Untuk diketahui, Bendungan Mila mulai digarap sejak 2015 lalu, dalam satu paket yang sama dengan pembangunan Bendungan Tanju dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya-PT Hutama Karya (KSO).

 Secara nasional, Kementerian PUPR memang sedang gencar  mendongkrak jumlah tampungan air khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Di NTB saja, Kementerian PUPR telah membangun lima bendungan di NTB, yakni Bintang Bano, Beringin Sila, Meninting, Tanju, dan Mila.

Pembangunan di NTB merupakan bagian dari program 65 bendungan terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan pangan.

Soal pembangunannya, Kementerian PUPR pada tahun 2019 ini memprioritaskan sebanyak 44 bendungan, di mana 34 di antaranya sudah on-going dan sisanya akan baru dibangun.

https://www.pu.go.id/assets/announcements/Bahan-Kick-Off-Konsultasi-Regional-Kementerian-PUPR-Tahun-2018.pdf

Mengutip jurnal Dukungan Pembangunan Irigasi dan Lahan Kering terhadap Kemandirian Pangan yang dikeluarkan oleh Litbang Kementerian Pertanian, pembangunan 65 bendungan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, NTT, NTB, Bali, Jawa itu diprediksi akan mengairi irigasi seluas 571.559 ha, dengan volume total 7,78 miliar meter kubik .

Sementara itu, Bupati Kabupaten Dompu Bambang Yasin menyatakan, kehadiran dua Bendungan Mila dan Tanju akan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Dompu yang terkenal dengan produksi jagung dan berasnya.

“Bagi kami keberadaan Sistem Irigasi Rababaka Kompleks merupakan satu mimpi yang menjadi kenyataan. Karena alaminya Dompu merupakan daerah tandus,” katanya. (Shanies Tri Pinasthi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar