c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

01 Juli 2019

16:23 WIB

PT Timah Bangun Pabrik Tin Chemical Initializer

Produk tin chemical initializer memiliki nilai tambah sebesar 10 kali lipat dibandingkan produk tambang timah

Editor: Agung Muhammad Fatwa

PT Timah Bangun Pabrik Tin Chemical Initializer
PT Timah Bangun Pabrik Tin Chemical Initializer
Seorang pekerja melakukan peleburan timah di pabrik PT Timah (Persero) Tbk di Mentok, Bangka. ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta

PANGKALPINANG – PT Timah Tbk membangun pabrik tin chemical initializer, sebagai bentuk pengembangan usaha perusahaan berplat merah itu dalam meningkatkan kinerja keuangan.

"Produk tin chemical initializer ini memiliki nilai tambah sebesar 10 kali lipat dibandingkan produk tambang timah," kata Direktur Sumber Daya Manusia PT Timah Tbk Muhammad Rizki di Pangkalpinang, Senin (1/7), dilansir dari Antara.

Menurut Muhammad, produk tin chemical initializer ini diantaranya untuk menstabilkan produk berbahan plastik, seperti botol minuman kemasan, pipa plastik dan produk berbahan plastik lainnya.

"Dengan adanya produk ini maka produk berbahan plastik tidak lagi mudah rusak atau lebih tahan lama terhadap pengaruh cuaca panas dan dingin," katanya.

Permintaan akan tin chemical initializer ini, lanjutnya, cukup tinggi baik di dalam maupun luar negeri.

Sebagai gambaran, hingga 2018, Kementerian Perindustrian menyebutkan terdapat 925 perusahaan plastik di Indonesia, dengan total produksi mencapai 4,68 juta ton per tahun. Angka produksi ini meningkat 5% dalam lima tahun terakhir.

Muhammad menyebutkan, nilai tambah hingga 10 kali lipat akan meningkatkan kontribusi PT Timah bagi penerimaan negara.

"Kita sudah membangun ini sehingga kontribusi BUMN lebih besar lagi sebagai tugas penciptaan nilai tambah dalam meningkatkan pendapatan negara," katanya.

Sebagai informasi, tahun ini PT Timah membagikan deviden sebesar Rp185,97 miliar. Nilai ini setara dengan 35% laba bersih PT Timah pada 2018 yang mencapai Rp531,35 miliar.

Adapun kepemilikan PT Timah adalah 65% oleh negara lewat PT Inalum, dan 35% lainnya dimiliki oleh publik.

Laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan usaha sebesar Rp11,05 triliun, atau tumbuh 19,88% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total pendapatan tersebut, tin chemical menyumbang sebesar Rp428,05 miliar atau 3,87%.

Ia menambahkan apabila perusahaan ini berkontribusi secara maksimal, maka negara akan lebih berdaya saing dan berdaulat.

"Ini diperlukan sinergitas untuk memaksimalkan kontribusi BUMN terhadap menambah pemasukan dan pendapatan negara ini," katanya. (Fin Harini)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar