c

Selamat

Jumat, 19 April 2024

EKONOMI

28 Agustus 2021

14:10 WIB

Test Input with Froala

Test Input with Froala

Penulis: Rheza Alfian

Editor: Dian Kusumo Hapsari

<p data-sider-select-id="71d42064-d3aa-4d64-b066-db7c79abe156"><em data-sider-select-id="964c42f8-fea0-4081-910f-30a1ed5e8e37"><strong><u>Test Input with Froala</u></strong></em></p>
<p data-sider-select-id="71d42064-d3aa-4d64-b066-db7c79abe156"><em data-sider-select-id="964c42f8-fea0-4081-910f-30a1ed5e8e37"><strong><u>Test Input with Froala</u></strong></em></p>

Test Input with Froala

JAKARTA - Berdasarkan Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada minggu IV bulan Agustus 2021, perkembangan harga pada Agustus 2021 tetap relatif terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,01% secara bulanan (month to month/mtm).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Agustus 2021 secara tahun kalender sebesar 0,82% (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,57% (year on year/yoy),” kata Direktur Eksekutif Kepala BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Sabtu (28/8).

Ia menjelaskan, penyumbang utama inflasi bulan Agustus 2021 sampai dengan minggu ke-empat yaitu komoditas minyak goreng sebesar 0,03% mtm, tomat sebesar 0,02% mtm, telur ayam ras dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% mtm.

Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikutip Sabtu (28/8), harga minyak goreng secara rata-rata nasional pada Jumat (27/8) sebesar Rp15.350 per kilogram (kg), naik 4,78% dibandingkan 29 Juli 2021 lalu yang sebesar Rp14.650 per kg.

Harga telur ayam ras segar secara rata-rata nasional pada Jumat (27/8) sebesa sebesar Rp25.050 per kg, turun -4,39% dibandingkan 29 Juli 2021 lalu yang sebesar Rp26.200 per kg.

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai rawit sebesar -0,05% mtm, cabai merah sebesar -0,03% mtm, kangkung, bayam, sawi hijau, kacang panjang, bawang merah, jeruk, emas perhiasan dan angkutan antarkota masing-masing sebesar -0,01% mtm.

Erwin mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi pada bulan Juli 2021 sebesar 0,08% mtm. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat meningkat menjadi 106,54 dari 106,46 pada bulan sebelumnya.

Pada bulan Juli 2021 kemarin, kelompok kesehatan mengalami inflasi yang paling tinggi di antara kelompok pengeluaran lainnya, yakni sebesar 0,24%. Ini berarti terjadi kenaikan indeks dari 108,60 pada Juni 2021 menjadi 108,86 pada Juli 2021.

Dari empat subkelompok pada kelompok tersebut, seluruhnya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu obat-obatan dan produk kesehatan sebesar 0,47% dan terendah yaitu jasa rawat jalan sebesar 0,06%.

Inflasi pada subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan selama Januari hingga Juli 2021 sebesar 1,34% dan 3,14% secara tahunan.

Di beberapa kota, obat-obatan yang mengalami kenaikan harga di antaranya obat batuk, obat gosok, obat flu, dan obat penurun panas, serta vitamin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar