c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

27 Agustus 2021

19:11 WIB

Kementerian ESDM Targetkan PLTS Atap Capai 3,6 GW Pada 2025

Rumah tangga jadi penyumbang terbesar

Editor: Fin Harini

Kementerian ESDM Targetkan PLTS Atap Capai 3,6 GW Pada 2025
Kementerian ESDM Targetkan PLTS Atap Capai 3,6 GW Pada 2025
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian EDSM, Jakarta, Rabu (24/3/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

JAKARTA – Kementerian ESDM menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap bisa mencapai 3,6 gigawatt (GW) dalam kurun waktu empat tahun ke depan atau pada 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan optimalisasi pengembangan PLTS atap akan bertumpu pada sektor rumah tangga dan industri guna memaksimalkan pencapaian target tersebut.

"Jadi, sebenarnya (PLTS atap) nanti akan bertumpu pada sektor rumah tangga dan juga industri," kata Dadan dalam diskusi daring PLTS atap yang dipantau di Jakarta, Jumat (27/8), dikutip dari Antara.

Berdasarkan proyeksi Kementerian ESDM, target pengembangan PLTS atap untuk sektor rumah tangga selama empat tahun ke depan memiliki potensi daya listrik sebesar 1,52 GW. Asumsi jumlah pelanggan PLN yang akan memasang PLTS atap dengan target dua persen dari pelanggan 1.300 VA dan 10% dari pelanggan 2.200 VA.

Sedangkan, dari sektor bisnis, pemerintah memperkirakan ada potensi 1,3 GW energi hijau itu dengan rincian 10% pelanggan PLN 1.300 VA sampai 14 kVA dan 20% pelanggan di atas 14.000 kVA juga memasang PLTS atap.

Dadan menjelaskan target kapasitas terpasang PLTS atap sebesar 3,6 GW akan dipenuhi secara bertahap. Kementerian ESDM juga akan mendiskusikan optimalisasi target tersebut dengan PLN supaya tidak terjadi gangguan dari sisi penyediaan listrik ke depan.

"Kami menargetkan 3,63 GW ini kira-kira lima persen dari kapasitas pembangkit listrik yang ada di PLN yang berasal dari sektor pemerintah, sosial, dan rumah tangga," ujar Dadan.

Diakui Dadan, sektor rumah tangga memberikan sumbangan lebih besar dalam target penetrasi, lalu disusul sektor industri dan bisnis. 

Saat ini, pemerintah masih terus mengevaluasi sektor bisnis untuk mengetahui seberapa besar potensinya secara riil di lapangan, semisal luasan atap mal maupun gedung kantor.

Dalam grafik simulasi yang dibuat Kementerian ESDM dari 130.366 jumlah pelanggan listrik sektor industri terdapat potensi 18.224 pelanggan yang akan memasang PLTS atap atau secara persentase sebesar 13,98%.

Saat ini, pemerintah sedang mengkaji skema baru perhitungan nilai ekspor impor listrik agar semakin menarik minat pelanggan untuk menggunakan PLTS atap. Nilai transaksi eksim akan ditingkatkan dari sebelumnya 65% ke 100%.

Skema itu nantinya akan tertuang dalam regulasi baru, yakni rancangan revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 tahun 2018 tentang PLTS atap yang baru saja selesai tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.

Jabar Sumbang Kapasitas Terbesar
Dadan menjelaskan, total pelanggan PLTS atap di Indonesia sampai Juli 2021 sebanyak 4.208 pelanggan dengan total daya listrik yang dihasilkan mencapai 35,56 MWp.

Dari jumlah itu, Kementerian ESDM mencatat Jawa Barat sebagai provinsi dengan memiliki kapasitas daya terbesar PLTS atap di Indonesia yakni mencapai 8,84 megawatt peak (MWp).

"Kalau kita lihat sebaran 35 MWp, Jawa barat paling banyak dengan hampir 9 MWp," kata Dadan.

Setelah Jawa Barat, empat provinsi penyumbang energi surya terbesar adalah Jakarta Raya 6,99 MWp, Jawa Tengah dan Yogyakarta 5,81 MWp, Jawa Timur 4,54 MWp, dan Banten 2,31 MWp.

Sektor rumah tangga menempati porsi terbanyak dalam menggunakan PLTS atap dengan jumlah mencapai 3.300 pelanggan, disusul bisnis 299 pelanggan, sosial 255 pelanggan, pemerintah 133 pelanggan, industri 28 pelanggan, dan layanan khusus 13 pelanggan.

"Jumlah pelanggan ini sudah mulai tersebar bahkan sampai ke wilayah lain. Papua dan Papua Barat juga sudah ada yang memasang PLTS atap," ungkap Dadan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar