c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

28 Agustus 2021

13:40 WIB

Keminves Ajak Kadin Rumuskan Strategi Di Luar Kelaziman

Ada tujuh ruang lingkup kesepakatan yang diteken kedua belah pihak.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Keminves Ajak Kadin Rumuskan Strategi Di Luar Kelaziman
Keminves Ajak Kadin Rumuskan Strategi Di Luar Kelaziman
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM - Kadin Indonesia memperkuat kolaborasi lewat Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama di Bidang Penanaman Modal. Keduanya memperbarui serta memperkuat kerja sama yang pernah diteken 2016 silam. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, MoU ini dibuat dalam rangka penyesuaian terhadap perkembangan iklim dunia usaha, mempercepat peningkatan penanaman modal dan menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya. 

Apalagi, melihat dampak pandemi covid-19 terhadap ekonomi Indonesia yang masih belum stabil, sekalipun pada kuartal II 2021 sudah membaik. 

“Kadin sebagai organisasi yang memiliki payung UU di Indonesia, merupakan mitra strategis pemerintah, dapat memberikan masukan yang konstruktif dan pikiran kritis dalam rangka perbaikan kebijakan ekonomi,” ucapnya dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu (28/8).

Adapun Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. 

Melansir data BPS di kuartal II/2021, sekitar 84% pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Karenanya, Bahlil tekankan, konsumsi akan tergantung pada kepastian pendapatan masyarakat. 

Sementara pengusaha berperan sebagai tulang punggung pertahanan ekonomi bangsa, dengan mendukung penciptaan lapangan pekerjaan yang memberikan kepastian pendapatan dan daya beli masyarakat. 

Nota Kesepahaman ini merupakan wujud kolaborasi negara dan pengusaha. Pendapatan negara mayoritas berasal dari pajak sekitar 76%, yang sumbangannya didominasi perusahaan. 

Kembali Bahlil ingatkan, negara membutuhkan pengusaha yang andal. Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM dan Kadin Indonesia akan merumuskan sebuah langkah kolaboratif menangani persoalan investasi yang dihadapi pengusaha.

Dirinya mengajak pengusaha untuk merumuskan strategi agar dunia usaha dapat berjalan, dengan cara berpikir di luar 'kelaziman'. 

"Dalam konteks investasi, atas arahan Bapak Presiden mengenai visi besar transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah. Ada tiga program besar yang harus kita dukung yaitu hilirisasi industri, digitalisasi UMKM dan ekonomi hijau. Dalam konteks itu ayo kita coba rumuskan,” imbuh Bahlil.  

Penyempurnaan Kesepakatan 

Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid mengapresiasi Kementerian Investasi/BKPM yang telah mendukung terjadinya kolaborasi ini. MoU itu juga merupakan adendum serta penyempurnaan dari nota kesepahaman antara BKPM dengan Kadin Indonesia 2016 lalu. 

Pihaknya berharap, kesepahaman yang baru juga sudah mencakup banyak hal yang diperlukan untuk sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan Kadin Indonesia untuk mengakselerasi banyak hal. Mulai dari meningkatkan penanaman modal, memperluas lapangan kerja serta menumbuhkan perekonomian nasional.

“Nota kesepahaman juga mencakup apa yang diperintahkan dalam UU kepada KADIN, kemitraan sebagai strategic partner pemerintah. Nota ini juga mencakup kerja sama dalam hal pendidikan dan pelatihan capacity building pelaku usaha di Tanah Air,” ujar Arsjad. 

Informasi tambahan, ruang lingkup Nota Kesepahaman yang ditandatangani meliputi pertukaran data dan informasi; penyelenggaraan promosi bersama (joint promotion); dan fasilitasi pelaku usaha asing dan investor dalam negeri yang menjalankan usaha di Indonesia. 

Kemudian, fasilitasi pelaku usaha dalam negeri yang berinvestasi di luar wilayah Indonesia; fasilitasi kemitraan penanaman modal; perencanaan dan pengembangan iklim dunia usaha; serta program pendidikan dan pelatihan bagi pelaku usaha. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar