c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

26 Agustus 2021

15:42 WIB

Mendag Klaim Lebih Dari 15 Juta UMKM Sudah Onboarding

Jumlah UMKM onboarding akan melebihi angka yang ditargetkan pemerintah.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Mendag Klaim Lebih Dari 15 Juta UMKM Sudah <i>Onboarding<i>
Mendag Klaim Lebih Dari 15 Juta UMKM Sudah <i>Onboarding<i>
Pedagang cermin mengamati produk yang dipasarkannya di aplikasi jual beli di kawasan Pejompongan, Ja karta, Minggu (8/8/2021). ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto

JAKARTA - Pemerintah memastikan visi digitalisasi usaha mikro-menengah nasional bakal berjalan mulus hingga tahun 2023. Ada potensi UMKM yang menggunakan atau onboarding di platform perdagangan elektronik melampaui target yang ditentukan. 

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, hingga pertengahan Agustus 2021 sudah ada lebih dari 15 juta UMKM telah onboarding. Jumlah ini pun sudah mencapai lebih dari 22% total usaha mikro-menengah di Tanah Air. 

"Lebih dari 7 juta UMKM (onboarding) merupakan hasil selama kampanye Gernas Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan Mei 2020," terangnya kala membuka Gernas BBI 'Pelangi Sulawesi' secara virtual, Jakarta, Kamis (26/8).

Dirinya menyebut, fokus utama Gernas kali ini adalah proses digitalisasi UMKM. Melihat pertumbuhan positif itu, target 30 juta UMKM onboarding ke e-commerce hingga akhir 2023 akan optimistis tercapai. 

Bahkan, Mendag Lutfi juga percaya jumlah akhirnya akan melebihi angka yang ditargetkan pemerintah. Lainnya, perkembangan itu juga akan mampu memicu sektor perdagangan sehingga mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

BPS mencatat, pertumbuhan kinerja lapangan usaha perdagangan yang tumbuh 9,44% (yoy) menopang kinerja positif pertumbuhan kuartal kedua. Subsektor perdagangan besar dan eceran, bukan mobil- sepeda motor berhasil tumbuh 4,77% (yoy) atau 3,82% (qoq).

Sektor ini juga menjadi penyumbang terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,07%, dengan sumbangan 1,21%.

"Transaksi e-commerce semester I/2021 tumbuh sangat signifikan 63,4%, dengan nilai transaksi Rp186,7 triliun dan diperkirakan akhir 2021 bisa mencapai setidaknya Rp395 triliun," jabarnya. 

Ke depannya, ucap Lutfi, Indonesia akan sangat potensial menjadi salah satu pemain kunci perekonomian digital di dunia. Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh hingga delapan kali lipat, dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun di 2030.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo juga menyebut, terus mendukung Gernas BBI dan Bangga Wisata Indonesia (BWI), melalui berbagai langkah pendampingan bagi UMKM di Indonesia. 

"Lewat penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, perluasan akses pasar, peningkatan akses pembiayaan, serta digitalisasi pembayaran," ujar Perry. 

Pihaknya juga akan terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran lewat pemanfaatan QRIS. Hingga 30 Juli 2021, terdapat 459.346 merchant pengguna QRIS se-Sulawesi, yang mengalami pertumbuhan 114% (yoy). 

"Hal itu terjadi karena sinergi kolaborasi BI, UMKM, pelaku wisata, perbankan, pemda dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Ayo jangan lupa gunakan QRIS, baik UMKM maupun penyedia jasa wisata," jelasnya. 

Perlu Optimalisasi 

Sementara itu, Mendag Lutfi juga berharap, secara bertahap UMKM bisa terus mengoptimalisasi sumber daya yang tersedia di dalam negeri untuk mengkselerasi transformasi digital. Mulai dari pembangunan infrastruktur telekomunikasi, pengembangan SDM, serta dukungan regulasi komprehensif. 

Setidaknya, dirinya menyebut ada dua kunci utama untuk mengakselerasi proses transformasi digital UMKM. Pertama, meningkatkan kolaborasi dan sinergi antara UMKM dengan banyak sektor seperti swasta, perbankan, hingga pemerintah. 

Kedua, UMKM mesti terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital, meningkatkan kemampuan menganalisa tren pasar, dan jeli melihat peluang baru di dalam negeri dan global. Sehingga terus menciptakan terobosan produk dan teknologi inovasi. 

"Penerapan keduanya ditambah regulasi yang baik, pelatihan, pembinaan transformasi digital komprehensif, serta akses pembiayaan inklusif; saya yakin UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional," pungkas Lutfi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar