c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

EKONOMI

06 Agustus 2021

20:06 WIB

Menkop: Smesco Labo Bantu UMKM Perdalam Riset dan Pengembangan

Layanan daring pegang peranan vital dalam bisnis UMKM kuliner

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Menkop: Smesco Labo Bantu UMKM Perdalam Riset dan Pengembangan
Menkop: Smesco Labo Bantu UMKM Perdalam Riset dan Pengembangan
Ilustrasi pengemasan makanan. Pegawai Gudeg Bu Tjitro 1925 menyiapkan gudeg kalengan di Yogyakarta, Kamis (20/2/2020). ANTARA/Virna P. Setyorini

JAKARTA – Disrupsi teknologi yang tak lepas dari pengaruh pandemi covid-19 membuat UMKM dituntut beralih ke dunia digital dalam kegiatan usahanya. Bekal yang cukup untuk terjun dalam penjualan digital pun diperlukan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun menerangkan dalam rangka memperbanyak bekal bagi UMKM, pihaknya bersama Smesco tengah memperdalam Smesco Labo sebagai laboratorium UMKM di masa depan.

"Karena yang tidak dipunyai UMKM adalah research and development untuk pengembangan produk sehingga kami bersama Smesco hadir menyiapkan itu. Termasuk di dalamnya future food, yakni masa depan teknologi pangan dan UMKM kuliner Indonesia," ujarnya dalam Konferensi Inovasi Bisnis F&B Tahunan Mitra Grabfood di Jakarta, Jumat (6/8).

Terkait masa depan sektor kuliner, Teten menyebut Foodlab Smesco Labo juga telah mengeksplorasi teknologi terapan dan tepat guna, seperti dehidrator untuk menghilangkan kandungan air hingga mesin-mesin teknologi sterilisasi komersial.

Kedua teknologi tersebut, lanjutnya, menjadi inovasi untuk meningkatkan daya saing produk UMKM dengan menambah usia produk pangan. Khususnya, dari para pelaku UMKM agar bisa dikirim lintas provinsi atau bahkan antarpulau.

"Termasuk juga eksplorasi model bisnis masa depan, seperti cloud kitchen yang sudah dilakukan Grab Indonesia hingga saat ini. Jadi, UMKM kita perlu terus dibekali agar dapat memanfaatkan teknologi ini sebagai pelaku, bukan sebatas objek," ungkap Menteri Teten.

Dia menegaskan pula, langkah-langkah tersebut dilakukan dalam rangka penyiapan UMKM masa depan yang berbasis kreativitas dan berinovasi menggunakan teknologi digital. Pesatnya perkembangan teknologi dengan kehadiran 5G, menurutnya, turut berperan dalam kehadiran disrupsi digital gelombang kedua.

Meski begitu, Teten menyebut disrupsi digital sudah menghadirkan banyak inovasi dan solusi berbasis teknologi demi kemudahan aktivitas masyarakat. Hal ini menurutnya turut mendapat dukungan dari perebakan pandemi covid-19 secara global.

Khususnya bagi bisnis sektor kuliner, berbagai layanan daring, seperti pesan-antar, menjadi komponen vital dalam menjalankan operasional. Teten berpandangan perubahan pola konsumsi masyarakat hingga penerapan sejumlah kebijakan, seperti PPKM, turut berpengaruh terhadap vitalnya peran akses digital.

Namun demikian, Menkop mengakui saat ini konsumen tak hanya sekedar membutuhkan layanan pesan-antar yang praktis, mudah, dan murah, melainkan juga bersih, higienis, serta memerhatikan protokol kesehatan dalam proses produksi.

"Semasa pandemi ini, pilihan kuliner yang bergizi dan minuman-minuman herbal juga meningkat karena konsumen butuh nutrisi dan kesehatan," kata Teten.

Aspek daya saing produk pun menurutnya menjadi tantangan transformasi digital di kalangan UMKM. Di samping itu, ia menyebut literasi dan kapasitas produksi juga harus diperhatikan dalam rangka mentransformasikan UMKM ke akses digital.

Untuk itu, Menkop melayangkan apresiasi kepada Grab Indonesia yang meskipun di masa pandemi, namun tetap berkomitmen mengembangkan usaha mitra-mitranya. Khususnya. di sektor kuliner yang menjadi salah satu prioritas masuk ke ranah daring.

Sama seperti sektor lainnya, Teten pun menganggap akses digital dewasa ini menjadi kunci bagi UMKM kuliner agar bisa bertahan di tengah terpaan pandemi sehingga ke depannya akan bangkit dan berkembang.

Selama pandemi masuk ke tanah air, Teten menjelaskan Grab Indonesia telah menghairkan 1,1 juta UMKM dan lebih dari 32 ribu pedagang tradisional di platform Grab. Angka yang besar itu membuatnya berharap agar Grab terus konsisten merangkul UMKM dalam melancarkan agenda digitalisasi.

Secara keseluruhan, Kemenkop UKM mencatatkan sepanjang 2020 setidaknya ada tambahan 8 juta unit UMKM yang hadir di ekosistem digital sehingga saat ini total UMKM yang sudah onboarding sekitar 14,5 juta unit usaha atau sekitar 22% dari total populasi UMKM.

"Sedangkan target kita itu 30 juta pada 2024. Target ini cukup ambisius dan saya yakin melalui kolaborasi, target ini bisa tercapai," tandasnya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar