c

Selamat

Rabu, 24 April 2024

NASIONAL

07 Maret 2018

09:46 WIB

Literasi Digital Jalan Keluar Penanganan Hoax

Perlu ada proses pembelajaran agar anak-anak dapat menyaring berita bohong

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Literasi Digital Jalan Keluar Penanganan Hoax
Literasi Digital Jalan Keluar Penanganan Hoax
Ilustrasi kampanye menolak hoax. ANTARA FOTO

JAKARTA – Berdasarkan survei CIGI-Ipsos, diketahui sebanyak 65% dari 132 juta pengguna internet di Indonesia percaya dengan kebenaran informasi di dunia maya tanpa cek dan ricek. Fenomena tersebut terjadi karena peningkatan pengguna internet belum dibarengi dengan peningkatan literasi digital.

Fenomea ini juga dikhawatirkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan berdampak pada anak-anak nantinya. Menurutnya, terkait tentang berita bohong nyatanya memang diperlukan literasi digital agar nantinya anak-anak tidak terpengaruh.

"Kita bukan membatasi tapi terkait dengan pemanfaatan digital maka perlu ada proses pembelajaran," ucap Effendy usai membuka Seminar Pendidikan "Perubahan Pola Pikir Pendidikan Era Milenial" di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (6/3).

Terkait dengan literasi digital, ia mengatakan bahwa tidak ada yang spesifik dipelajari, akan tetapi tentunya harus menguasai teknologi dan menyaring informasi yang disebarluaskan lewat media sosial.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir juga mengatakan hal yang senada. Menurut Nasir, literasi teknologi dapat mencegah penyebaran hoaks di kalangan masyarakat.

“Dengan adanya literasi teknologi maka dapat memberi pemahaman teknologi yang lebih baik,” ujar Nasir.

Selain itu, dikatakan Nasir, masyarakat juga diminta agar tidak ikut-ikutan lagi dalam menyebarkan kabar bohong yang mereka terima. Maka dari itu, Nasir meneruskan, materi mengenai literasi teknologi itu perlu diberikan di perguruan tinggi.

“Kami akan membangun pendidikan umum yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum,” sambung Nasir.

Melalui pendidikan tersebut, diakui Nasir, nantinya anak-anak atau pelajar akan diberikan pemahaman kebangsaan dan bagaimana berpikir jernih dalam memajukan negara.

Kata Nasir, pada pendidikan umum yang akan diterapkan dalam waktu dekat itu, nantinya juga akan dimasukkan materi mengenai literasi teknologi tersebut. (Fadli Mubarok)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar