c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

09 Mei 2018

17:02 WIB

Wiranto: Insiden Mako Brimob Menjadi Keamanan Nasional

Menurut Wiranto masalah ini sudah masuk dalam keadaan mendesak

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Wiranto: Insiden Mako Brimob Menjadi Keamanan Nasional
Wiranto: Insiden Mako Brimob Menjadi Keamanan Nasional
Menkopolhukam Wiranto. ANTARA FOTO/Reno Esnir

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memanggil sejumlah pejabat penting untuk membicarakan terkait bentrokan yang terjadi di Markas komando Brimob Kelapa Dua, Depok.

Adapun pejabat yang menghadap Wiranto siang tadi adalah, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan, Kabareskrim Komjen Ari Dono, dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius. Wiranto berpesan agar permasalahan tersebut ditangani dengan hati-hati mengingat hal ini menyangkut masalah keamanan nasional.

"Ini masalah yang harus kita tangani dengan hati-hati. Kami sungguh-sungguh karena ini menyangkut masalah keamanan nasional, menyangkut bagaimana kita mengatasi sesuatu dengan cara yang baik dan benar berdasarkan hukum dan tuntas," kata Wiranto seperti dilansir Antara, Kamis (9/5)

Mantan Panglima TNI ini enggan berkomentar lebih jauh terkait kronologi lengkap peristiwa yang menewaskan 5 orang anggota polisi. Ia menyampaikan, masalah ini sudah masuk dalam keadaan mendesak.

"Untuk masalah begini tidak bisa saya 'expose' ya. Kalau sudah selesai baru saya 'expose'. Kalau sudah ada yang terbunuh, ya (berarti) ini 'urgent'," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, enam orang dipastikan tewas dalam peristiwa tembak-menembak antara kelompok teroris dan petugas kepolisian yang terjadi Mako Brimob Selasa (8/5) kemarin. Rumah Sakit Soekamto saat ini tengah mengidentifikasi identitas para korban yang terdiri dari lima petugas dan seorang terpidana terorisme.

Sumber Validnews mengungkap identitas para korban, antara lain, Bripda Wahyu Catur Pamungkas (Idensos), Bripda Syukron Fadhli (Idensos), Ipda Rospuji (Penyidikan), Bripka Denny (Penyidikan), dan Briptu Fandi (penyidikan), dan seorang lagi Benny Syamsu Tresno yang merupakan narapidana tindak pidana terorisme dari kelompok Pekanbaru.

Sumber membenarkan saat ini keenam jenazah tersebut telah berada di RS Polri Kramat Jati, namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit maupun Mabes Polri terkait keenam jenazah tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal menjelaskan tewasnya lima anggotanya dan satu polisi masih menjadi sandera oleh narapidana. Sementara satu narapidana kasus terorisme ditembak mati karena melawan petugas.

"Jadi kami sampaikan bahwa lima petugas kami gugur dan seorang masih disandera. Kami masih melakukan berbagai upaya penyelesaian dan situasinya lebih kondusif. Dari pihak teroris, seorang teroris terpaksa kami tembak mati saat melawan dan berusaha merebut senjata dari petugas Iqbal.

Iqbal menyatakan polisi sudah dapat mengendalikan situasi setelah terjadi kerusuhan antara petugas dan tahanan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5) malam.

Dia mengatakan pemicu kerusuhan adalah rebutan makanan. Namun hal itu masih akan diverifikasi terlebih dahulu sesuai dengan SOP. (Benny Silalahi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar