24 Agustus 2021
15:53 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani bersama pengurus pusat lainnya mendatangi kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP) pada Selasa (24/8) siang.
"Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari pembicaraan kami berdua, perlunya pimpinan partai untuk bersilaturahmi untuk bertukar dan berpikir banyak hal. Tentang bangsa, pemerintah dan masyarakat," kata Muzani saat di kantor DPP PDIP, Selasa (24/8).
Ia menyebutkan, pemerintah saat ini sejatinya memerlukan dukungan besar dari partai politik koalisi. Terlebih, di tengah pandemi covid-19 ini.
"Agar langkah yang dilakukan pemerintah bisa berjalan dengan baik dan benar," ucap Muzani.
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan ini sebagai pertemuan politik terhadap agenda bagi masa depan bangsa dan negara. Hasto menyatakan PDIP tidak mempersiapkan agenda politik dalam pertemuan siang ini.
Hasto menyebut pertemuan ini hanya menjadi ajang silaturahmi dan menjalin komunikasi. Lantaran, PDIP sejatinya selalu membuka diri untuk berdialog dengan seluruh partai, ormas, dan seluruh anak bangsa.
"Pertemuan ini untuk menjalin silaturahmi, komunikasi. Apalagi PDIP dan Partai Gerindra saat ini bersama di dalam koalisi yang mendukung pemerintahan Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf Amin," ujar Hasto.
Hasto dalam pertemuan dengan Sekjen Gerindra didampingi sejumlah pimpinan DPP PDIP. Seperti Yasona Laoly, Komaruddin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Sadarestuwati, Eriko Sotarduga, Utut Adianto, dan Bambang Wuryanto.
Hasto mengatakan sebagai tuan rumah, PDIP telah menyajikan menu khusus untuk Sekjen Gerindra dan rombongan yang datang, yaitu sayur lodeh tujuh rupa yang merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
"Bung Karno suka sayur lodeh. Dan itu dimasak dari dapur PDIP sendiri. Sayur lodeh buatan dari dapurnya PDIP. Semoga kerja sama di antara kita saat pandemi bisa kita lakukan gotong royong," ungkap Hasto.
Dalam dua gelaran pemilu terakhir, Partai Gerindra dan PDIP kerap menjadi lawan karena mengusung calon masing-masing dalam pilpres dan pilkada. Namun, pasca Pilpres 2019, Gerindra dan PDIP mulai kembali akrab setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk ke dalam pemerintahan menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Beberapa lembaga survei politik seperti Parameter Politik Indonesia juga mulai melakukan simulasi pasangan calon presiden Prabowo Subianto dengan calon dari PDIP pada Pilpres 2024. Hasilnya Prabowo-Ganjar (35,7%) dan Prabowo-Puan (21,8).